My Little Sanctuary for Sharing and Caring

Tuhan Maha Tahu Tapi Dia Menunggu (Review)

DATA BUKU
Judul Buku : Kumpulan Cerpen; Tuhan Maha Tahu Tapi Dia Menunggu
Pengarang : Leo Tolstoy
Penerbit : Jalasutra
Tebal : 398 halaman
Penerjemah : Anton Kurnia
Leo Tolstoy merupakan sastrawan Rusia yang terkenal dengan novel War And Peace serta Anna Karenina. Jujur, ini adalah karangan Leo Tolstoy pertama yang saya baca, tidak sengaja nemu di rak paling bawah suatu toko buku tertentu di Yogyakarta.

Buku ini merupakan kumpulan cerita pendek Leo Tolstoy. Di dalamnya ada 11 cerita pendek yang menurut saya luar biasa. Awalnya saya takut, jangan-jangan buku yang saya pegang ini adalah buku fiksi yang berat karena pengarangnya merupakan sastrawan besar yang memengaruhi perkembangan sastra dunia. Ternyata, yang saya dapatkan justru sebuah karya yang sangat ringan namun tetap elegan dan sarat makna.

Dalam buku ini, cerita pendek yang terkenal adalah Matinya Ivan Ilyich. Cerpen ini mengisahkan tentang Ivan Ilyich dalam menghadapi kematiannya yang semakin mendekat dalam gerak lambat. Di sini kita bisa melihat bagaimana kondisi psikologis orang yang sakit parah dalam menghadapi dirinya sendiri dan kematian yang menghantui. Sudut pandang yang menurut saya unik tapi realistis.

Cerpen yang paling saya suka adalah
Berapa Luaskah Tanah yang Diperlukan Seseorang? Cerpen ini menceritakan tentang seorang petani yang tidak pernah puas dengan luas tanah yang dimilikinya. Dengan gaya bercerita yang lugas, cerita Leo Tolstoy tetap tidak tertebak akhirnya. Saya selaku terkesima dengan ending yang tidak tertebak tapi lagi-lagi tetap logis dan reliatis.

Sembilan cerpen yang lain juga tidak kalah menarik, membuat buku ini habis dalam sekali perjalanan Jogja-Surabaya (kira-kira 8 jam). Judul cerpen yang lain antara lain Ilyas,Sebutir Gandum dari Tanah Tuhan,Setelah Pesta Dansa, Alyosha,Tuhan Maha Tahu, Tapi Dia Menunggu, Tujuh Belas Tahun Kemudian, Ziarah,Kebahagiaan Keluarga,dan Tuhan dan Manusia.

Dalam semua cerpennnya selalu ada nilai-nilai religius yang universal dan moral. Saya jadi ingat guru Bahasa Indonesia saya dulu pernah bilang bahwa karya sastra yang baik adalah karya sastra yang mampu menyampaikan pesan moral dengan baik. Tidak hanya menghibur tapi juga mampu memberikan pencerahan.

Satu lagi, yang membuat buku ini layak dibaca adalah terjemahannya yang bagus. Permasalahan yang sering muncul ketika membaca buku dari luar negeri adalah bahasa. Banyak sekali buku terjemahan yang terkadang kalimat-kalimatnya terasa sumbang namun saya tidak menemukannya di buku ini.

Sejak saat itu saya ketagihan membaca karya-karya Leo Tolstoy yang lain, sayangnya sudah sulit didapatkan di toko-toko buku. Toko buku online juga sudah banyak yang out of print.

4 comments

  1. Saya pernah membaca buku ini dan cerpen2 di dalamnya. Tapi kok lupa semua jalan ceritanya ya. Thanks telah mengingatkan :)

    ReplyDelete
  2. kusuma wardhani4 May 2012 at 12:16

    wow nice, sama-sama, thanks for reading

    ReplyDelete
  3. assalamualaikum, pertama kali saya membaca judulnya Tuan dan Hamba (leo tolstoy bukan ya?); kemudian Setan Kecil dan Roti Petani; dan beberapa kumpulan cerpen. saya sudah bertahun-tahun baik di bursa buku lama maupun baru; kalau menemukan minta share ya mbak. thank you

    ReplyDelete
  4. waalaikumussalam. iya novel maupun kumpulan cerita Leo Tolstoy sudah jarang saya temui baik di toko buku bekas maupun toko buku besar. Anna karenina masih saya temui di salah stau toko kenamaan. kbyakan saya menemukan versi epub tapi berbayar. Hehe, biasanya saya aktif untuk menanyakan ke gudang toko buku atau keliling perpus cari pinjaman, tapi tetep pengennya punya sendiri. Hehe. coba join ke forum buku kaskus, biasanya saya dapat tempat hunting buku dari situ

    ReplyDelete