Showing posts with label my chevening journey. Show all posts
Showing posts with label my chevening journey. Show all posts

Pengalaman Beasiswa Chevening (4); Menjadi Alumni Dan Post-Study Life

Setelah hampir absen selama empat minggu akhirnya saya kembali lagi untuk menutup seri Pengalaman Beasiswa Chevening. Sebagai pamungkas, saya ingin bercerita mengenai bagaimana rasanya menjadi alumni Chevening dan pilihan karir saya saat ini.


University of birmingham
Berfoto dengan disertasi tercinta
Alhamdulillah saya lulus dari studi master saya di University of Birmingham dengan merit. Merit adalah sebuah gelar kelulusan di bawah distinction yang merupakan gelar kelulusan tertinggi di Inggris. Alhamdulillah setelah lulus saya juga menikah. "Lho kok menikah? Tidak takut karirnya akan terhambat?" Topik ini akan saya bahas pada lain waktu ya.

Pengalaman Beasiswa Chevening (3); Menjadi Chevening Scholars diUniversity of Birmingham

Alhamdulillah, akhirnya sampai juga pada tulisan ketiga tentang Chevening. Nah, kali ini saya akan sedikit membagikan pengalaman menjadi Chevening Scholars di University of Birmingham. Saya menganggap tulisan ini sebagai #throwback sekaligus melepas kerinduan saya akan Inggris. Diambil yang baik-baik saja ya.


Screenshot 2018-08-26 11.10.43
Email dari Program Officer

Sebelum berangkat ke Inggris, setiap Chevening Scholars telah memiliki Program Officer (PO) yang akan memandu segala macam teknis persiapan keberangkatan. Keberadaan PO menjadi semacam perwakilan Home Office UK bagi tiap scholars. PO memiliki peran yang besar untuk memastikan para scholars tidak 'terlantar' dan kesusahan ketika tiba di Inggris.


unnamed

Sebagai Chevening Scholars proses menuju keberangkatan bisa dibilang sangat lancar. Saya bahkan tidak perlu mengeluarkan biaya sepeser pun untuk segala macam urusan teknis keberangkatan. Mulai dari visa hingga tiket pesawat. Semuanya gratis. Saya juga sudah dibekali dengan cash card yang berfungsi sebagai pengganti kartu debit dan telah berisi sejumlah uang untuk memenuhi kebutuhan kita saat kedatangan di Inggris.

Singkat cerita, mendaratlah saya di Birmingham Airport. Ada rasa haru ketika mengantri untuk pengecekan imigrasi. Akhirnya, untuk pertama kalinya saya menginjakkan kaki di benua biru, Eropa. Alhamdulillah.

Pengalaman Beasiswa Chevening (2); Seputar Aplikasi Dan Proses Seleksi

UPDATE: 5 Desember 2019
Dapatkan mentoring gratis beasiswa Chevening dari para alumninya. Cek caranya di akhir tulisan ya

Awalnya saya tidak ingin menulis mengenai aplikasi dan proses seleksi Chevening karena sudah cukup banyak teman-teman seangkatan saya yang menulis mengenai hal tersebut. Namun saya berpikir, 'hmm.. tapi tidak ada salahnya kan berbagi pengalaman'. Karena setiap orang pasti memiliki kesan dan cara pandang yang berbeda terhadap suatu kejadian. Maka saya pun coba untuk menuliskannya.

Jika kamu sudah mantap untuk mengajukan aplikasi beasiswa Chevening maka tulisan ini bisa kamu baca sampai tuntas, namun jika masih ragu-ragu, kamu boleh tengok kembali tulisan pertama saya tentang Chevening di sini.

Teknis pendaftaran dan jadwal seleksi beasiswa Chevening dapat kamu baca secara lengkap dan detail di laman resmi Chevening berikut ini. Saya tidak akan membahas teknis tersebut namun saya akan sedikit bercerita mengenai proses seleksi yang saya jalani ketika itu.

Pengalaman Beasiswa Chevening (1); Darimana Harus Memulai?

Akhirnya, niat saya untuk menuliskan pengalaman beasiswa Chevening terealisasikan pagi ini. Sudah sejak lama ingin menuliskan mengenai detail aplikasi beasiswa Chevening namun selalu tertunda karena tekad dan niat yang kurang bulat. Niatan saya ini seolah diingatkan kembali oleh laman media sosial Kedutaan Besar Inggris di Indonesia (UK Embasssy) yang memuat pengumuman pembukaan aplikasi beasiswa Chevening pada 6 Agustus 2018 mendatang.

Rencananya, saya akan mencoba menuliskan pengalaman beasiswa Chevening dalam beberapa tulisan. Nah, tulisan yang pertama ini adalah mengenai hal-hal apa saja yang harus dicermati sebelum memulai proses pengajuan aplikasi beasiswa Chevening. Salah satunya adalah niat. Mengapa? Lalu bagaimana?

Pulang Kembali; sebuah catatan teknis perencanaan kepulangan studi

Ketika mendengar kabar kepulangan saya ke Indonesia, banyak kerabat yang  bertanya, “lho kuliahnya sudah selesai? Bukannya kalau S2 itu 2 tahun ya?”. Dalam hati saya menjawab, “I wish”. Tanpa terasa, seolah kemarin baru menginjakkan kaki di Birmingham airport, lalu tiba-tiba sekarang sudah berada di kota Bangil tercinta. Waktu terasa begitu cepat. Namun cepatnya waktu berlalu tidak berarti mengurangi kerasnya usaha yang dikerahkan untuk menyelesaiakna studi master ini. Saya yakin, teman-teman yang pernah menjalani studi master di UK akan sangat paham dengan hal tersebut. Pulang jam 1 pagi dari kampus atau bahkan menginap di perpustakaan kampus menjadi hal yang lumrah, apalagi di masa-masa ujian dan menjelang batas tenggat pengumpulan tugas. Alhamdulillah, masa-masa tersebut bisa dilalui dan yang terpenting bisa mendapatkan ilmu-ilmu baru beserta praktik aplikasinya.

Tulisan kali ini akan lebih membahas sisi teknis dari perencanaan kepulangan studi (khususnya dari UK) sehingga mohon maaf bila terdapat banyak penyebutan merek dagang hehehe. Perencanaan kepulangan ke tanah air pasca studi memang menjadi PR tersendiri dan bisa jadi lebih memusingkan jika dibandingkan dengan perencanaan keberangkatan. Pada puncak waktu pengerjaan disertasi (Agustus-September), kita akan diribetkan dengan berbagai macam printilan kepulangan; tiket pesawat, oleh-oleh, pengiriman barang-barang selama di UK dengan cargo hingga perencanaan barang bawaan pesawat. Berikut ini akan coba saya detailkan printilan-printilan tersebut beserta tips dan trik manajemen waktu dan biaya.