Trip to Ullen Sentalu

Tuesday 19 October 2010

Updated 2023
Ibu Siti Nurul Kusumawardhani telah berpulang pada tanggal 10 November 2015 di Bandung (Al Fatihah)

Darimana Tahu Museum Ullen Sentalu?

Kalau dilihat dari namanya seperti bukan dari Jawa, malah agak sedikit berbau luar Jawa. Padahal ini adalah tempat unik di Jogja. Ya, jogja, nggak nyangka kan? Ullen Sentalu adalah sebuah museum seni budaya Jawa yang terletak di daerah wisata Kaliurang tepatnya di jalan Boyong. Tempatnya memang agak nyempil, tapi hal itu justru membuatnya eksklusif dan unik. Awalnya saya tahu museum ini dari adek AAI yang saat itu mengajak rihlah ke sana tapi malah nggak kesampaian, dan baru hari ini akhirnya berhasil berkunjung ke sana.

Kalau kita membayangkan museum seperti ruangan tua dengan pintu kayu yang kapuk, anda benar. Museum ini dari luar tampak seperti rumah nenek sihir tua di cerita Hans and Gretel. Tapi jangan salah, suasana di dalamnya benar-benar berbeda. Museum ini terdiri dari beberapa ruangan utama yang terletak di tengah-tengah hutan buatan kecil. Pokoknya bener-bener serasa di hutan tropis. Tour guide saya, mbak menik, membawa saya memasuki lorong panjang yang berujung di sebuah ruangan berisi gamelan dan beberapa lukisan wanita sedang menari. Dari mbak menik saya tahu bahwa museum ini adalah museum keluarga dari Siti Nurul Kusumawardhani.

Tiket Masuk Ullen Sentalu

Saat tulisan ini dibuat tiket masuk kunjungan ke Ullen Sentalu sebesar 25 ribu rupiah. Berdasarkan riset di internet, saat ini tiket masuk Ullen Sentalu sebesar 50 ribu rupiah. 

Arti Ullen Sentalu

Ullen sentalu sendiri ternyata merupakan singkatan dari ULating bLENcong SEjatiNe TAtaraning LUmaku. Agak maksa sih, tapi nama ini punya nilai filosofi yang intinya, lentera dan cahaya kehidupan penunjuk jalan. Ma'alim fi ath thariq. Museum ini bisa dibilang cukup baru yakni diresmikan pada tahun 1997 oleh Paku Alaman VIII.
 
Pintu masuk Museum Ullen Sentalu

Namanya juga museum keluarga, isinya ya seputar keluarganya Bu Siti Nurul Kusuma Wardhani. Dan ternyata beliau ini masih hidup lho... sekarang berumur 89 tahun. Semua ruangan bercerita tentang silsilah keluarga Kerajaan Mataram yang bertahan sampai sekarang, mulai dari Paku Alaman, kasultanan Ngayogyakarta, Mangkunegaran dan kasultanan Surakarta. Lengkap. Bahkan ada lukisan 3D Ratu Kencono yang kalau diliatin matanya serasa ngikutin kita. FYI selama tur kita tidak diperbolehkan mengambil foto. Pengambilan foto hanya diperbolehkan di area menuju pintu keluar. 

Di museum Ullen Sentalu ada ruangan khusus untuk Ibu Siti Nurul Kusumawardhani yang berisi dokumentasi ketika kecil hingga dewasa dan menikah. Seingat saya saat itu ada meja rias Ibu Siti Nurul, namun berdasarkan kunjungan teman di tahun 2020 sepertinya meja tersebut sudah tidak ada.  Ibu yang satu ini punya julukan Putri dambaan karena memang jadi primadona para laki-laki kerajaan saat itu termasuk Bung Karno. Hmm.... tapi beliau tidak mau menikah dengan pria yang menganut aliran poligami. Ups.... dan akhirnya beliau menambatkan hidupnya pada seorang TNI bernama pak ....(maaf saya lupa) di usia 30 tahun. Hmm...Perempuan yang berprinsip. Di samping itu ada banyak arca yang disimpan di museum ini, salah satunya arca Ganesha. 

Fakta Menarik Seputar Ullen Sentalu

Ada beberapa fakta yang agak-agak gimana gitu tentang keluarga kerajaan ini. Pertama, saya baru tahu kalau seorang raja itu boleh memiliki 4 permaisuri (kata mbak Menik ini sama seperti aturan poligami dalam Islam maksimal 4 istri) tapi boleh memiliki selir sebanyak-banyaknya. Bahkan ada raja yang memiliki 18 selir. Ck ck ck....Dalam budaya Jawa ternyata ada aturan dalam pemakaian perhiasan, termasuk cincin. Cincin tidak boleh dipasang di jari tengah karena jari tengah adalah jari tertinggi yang menandakan kita tidak boleh mendahului kuasaNya. Cincin yang dipasang di jari manis melambangkan kelemahlembutan, jari kelingking melambangkan ketrampilan, untuk telunjuk dan ibu jari saya lupa. Dan banyak lagi fakta lain yang berbau-bau klenik seperti tari bedoyo,dan sejenisnya.

Kurang lebih 50 menit Mbak Menik menemani saya berkeliling Ullen Sentalu. Di akhir tur saya mendapat minuman tradisional yang dikenal dengan sebutan Rengganis Drink, karena minuman ini berasal dari resep khusus yang dibuat putri Rengganis dan konon katanya bikin awet muda. Rasanya mirip sinom tapi tawar. Ada bau bau jahenya juga. Lucu.

Museum Ullen Sentalu Jogja


Well then, museum Ullen Sentalu benar-benar melambangkan kekuasaan dan keperkasaan keluarga kerajaan Mataram yang masih eksis hingga saat ini. Kerajaan ini banyak mengambil Islam sebagai acuan dan pedoman, namun sayangnya hanya sebagai simbol bukan benar-benar menjadi pedoman hidup mereka. Tradisi kerajaan banyak diwarnai dengan teori-teori mistik yang mungkin berasal dari kerajaan Hindu Budha sebelumnya. Di museum ini pula saya jadi tahu kalau keluarga kerajaan sangat dekat sekali hubungannya dengan Belanda kala itu. Mungkin itu sebabnya tidak banyak pahlawan nasional yang lahir dari keluarga kerajaan.

Di area pintu keluar museum terdapat toko souvenir dan restoran Beukenhof. Saya belum pernah makan di restoran tersebut tapi kalau dari internet menu yang ditawarkan adalah menu makanan lokal Indonesia dan Belanda.

Restoran Beukenhof Jogja 

Transportasi Menuju Ullen Sentalu

Transportasi umum menuju museum Ullen Sentalu bisa menggunakan Bus TransJogja rute 3B atau 2B kemudian oper menggunakan angkot jurusan Pasar Pakem. Lalu dari Pasar Pakem lanjut angkot ke arah Kaliuran berhenti di TK Kaliuran dan dilanjutkan berjalan sejauh 250 meter. 

Cara tercepat bisa menggunakan motor atau mobil pribadi. Bisa juga menggunakan rental motor atau mobil yang banyak di Jogja atau menggunakan taksi online. 


19okt2010
Updated 2023

Post a Comment