Update 2023:
Ada program mentoring beasiswa Chevening GRATIS dari para alumni. 
Baca sampai habis ya. 


Akhirnya, niat saya untuk menuliskan pengalaman beasiswa Chevening terealisasikan pagi ini. Sudah sejak lama ingin menuliskan mengenai detail aplikasi beasiswa Chevening namun selalu tertunda karena tekad dan niat yang kurang bulat. Niatan saya ini seolah diingatkan kembali oleh laman media sosial Kedutaan Besar Inggris di Indonesia (UK Embasssy) yang memuat pengumuman pembukaan aplikasi beasiswa Chevening pada 6 Agustus 2018 mendatang.

Rencananya, saya akan mencoba menuliskan pengalaman beasiswa Chevening dalam beberapa tulisan. Nah, tulisan yang pertama ini adalah mengenai hal-hal apa saja yang harus dicermati sebelum memulai proses pengajuan aplikasi beasiswa Chevening. Salah satunya adalah niat. Mengapa? Lalu bagaimana?

Mengapa Harus Inggris?


London view

Studi lanjut S2 merupakan batu loncatan yang penting untuk pengembangan karir dan kepribadian. Tidak hanya sekedar memperdalam keilmuan tapi juga mengasah ketajaman analisis dan pola berpikir.


Ada banyak negara dengan berbagai universitas yang menawarkan program studi S2. Bahkan di Indonesia sendiri sudah banyak institusi pendidikan yang membuka program pendidikan untuk S2. Lalu apa istimewanya menempuh pendidikan di Inggris?

1. Hanya Perlu Satu Tahun Untuk Studi Master (Master by Taught)

Di Inggris ada dua tipe jenjang studi S2, Master by Taught (PG Taught) dan Master by Research (MRes). Master by Research biasanya menjadi jembatan untuk yang ingin melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi atau PhD. MRes ditempuh dalam waktu maksimal 2 tahun, sedangkan PG Taught termasuk di dalamnya MBA hanya perlu satu tahun saja.

Waktu pembelajaran yang lebih singkat ini tentunya menjadi daya tarik utama bagi para professional yang ingin memperdalam keilmuan sekaligus mengembangkan karir di bidangnya. Proses pembelajaran pun berlangsung lebih efektif dan efisien tanpa menghilangkan esensi pendidikannya.

2. Banyak Universitas di Inggris yang Menduduki 100 Besar Ranking Universitas Dunia

Sudah bukan rahasia lagi jika institusi pendidikan di Inggris merupakan yang tertua dan terbaik di dunia. Terbukti dari 12 universitas di Inggris konsisten masuk dalam 100 besar ranking universitas di dunia. Di antaranya yaitu, University of Oxford, University of Cambridge, Imperial College London, University College London, London School of Economics and Political Science, University of Edinburgh, King's College London, University of Manchester, Durham University, University of Warwick, London Business School, dan University of Bristol.

Jika masih bingung menentukan pilihan universitas tujuan, baca tulisan teman saya, Teh Feli (Felicia Lesmana) di sini

3. Pengalaman Melihat Belahan Bumi Yang lain, Belajar Budaya dan Menyerap Kebaikan Dari Masyarakat Inggris


musim semi


Inggris merupakan salah satu negara di benua biru yang multikultur. Berbagai macam ras suku bangsa ada di sana. Hal ini tentunya mengajarkan betapa budaya masyarakat Inggris yang sangat menjunjung tinggi nilai toleransi. Kata maaf dan terima kasih bukan menjadi hal yang aneh untuk diucapkan dalam percakapan sehari-hari.


Contohnya, saat belanja ke supermarket dan membuka pintunya, masyarakat Inggris terbiasa untuk mengecek ke belakangnya apakah akan ada orang yang akan masuk setelah mereka. Jika iya, maka mereka tidak segan untuk menahan pintu dan mempersilakan orang tersebut untuk masuk. Meski tidak kenal sekalipun :)

Kondisi alam dan geografis Inggris juga akan banyak memberikan kita pengalaman yang unik. Salah satu di antaranya adalah pengalaman puasa selama 19 jam yang ditulis oleh teman saya Nurul Cuex di sini

Mengapa Harus Chevening?


beasiswa chevening dibuka

Jika kamu berencana melanjutkan studi untuk jenjang master (S2) ke Inggris maka Chevening bisa jadi sarana yang tepat untuk mewujudkan rencanamu. Perlu diperhatikan, Chevening hanya memberikan pembiayaan untuk studi S2, bukan S1 atau S3. Dan kamu juga sudah harus memiliki pengalaman kerja setidaknya 2 tahun. Klik di sini untuk membaca cerita dari teman satu angkatan Chevening saya, Alanda Kariza terkait pengalamannya memilih beasiswa Chevening.


Chevening adalah salah satu skema beasiswa yang diberikan oleh pemerintah Inggris untuk program studi master (S2) di Inggris bagi para professional di banyak negara khususnya negara yang sedang berkembang, salah satunya Indonesia. Telah dimulai sejak tahun 1983 beasiswa Chevening didanai oleh Foreign and Commonwealth Office serta beberapa sponsors di antaranya CIMB Niaga, HSBC, dan Prudential.

Karena sifatnya yang global, maka Chevening menjadi jembatan bagi banyak generasi muda di berbagai negara untuk bisa terhubung dan berkumpul dalam satu wadah. Bisa bertemu dan bertukar pikiran dengan para pemuda dari negara lain tentunya bisa jadi pengalaman yang berharga. Lebih lanjut mengenai cerita menjalani kehidupan sebagai pelajar di Inggris dengan beasiswa Chevening akan saya coba tuliskan pada kesempatan yang lain. Sementara itu, kamu bisa membaca di sini untuk mengetahui kegiatan terkini para penerima beasiswa Chevening di Inggris.

Bagaimana Caranya?

Secara umum ada tiga tahap dalam proses seleksi beasiswa Chevening. Yang pertama, seleksi administrasi melalui aplikasi online di website resmi Chevening. Kedua, seleksi wawancara apabila terpilih. Ketiga, melengkapi syarat administrasi termasuk surat referensi, sertifikat kemampuan bahasa Inggris, dan bukti penerimaan di kampus yang dituju.

Artinya, pengajuan aplikasi Chevening dan universitas tujuan dilakukan pada dua proses yang berbeda. Baca di sini untuk pengalaman saya melamar studi S2 di University of Birmingham.

Pengisian aplikasi online juga tidak rumit. Isinya seputar pengalaman studi, kerja, organisasi atau kegiatan sukarelawan. Lalu menjawab beberapa pertanyaan terkait motivasi dan rencana setelah penyelesaian studi. Beberapa teman saya telah menuliskan secara khusus mengenai persiapan sekaligus tips dan trik aplikasi beasiswa Chevening. Klik link di bawah ini untuk membaca cerita lengkapnya.
1. Pratiwi Hamdhana
2. Nurul Chusna
3. Felicia Lesamana
4. Nanak Hikmatullah

Baca lebih lanjut di Website Chevening untuk mengetahui secara lengkap memuat panduan pengisian aplikasi online hingga jadwal proses seleksi beasiswa Chevening. Alumni Chevening Indonesia juga menyelenggarakan program mentoring Chevening Buddy  yang bisa dilihat di halam Instagram CAAI

Niat

Sebelum tulisan seri pertama saya tentang pengalaman beasiswa Chevening ini saya akhiri, saya ingin sedikit merefleksikan diri saya ketika akan melamar beasiswa Chevening. Selama proses menulis aplikasi, saya selalu berpikir, apa keistimewaan saya dibanding dengan ribuan pemuda berprestasi lainnya di luar sana? Apa niat saya untuk studi S2? Apa niat saya memilih Chevening di antara beasiswa-beasiswa lainnya? Ya, niat. Niat adalah fondasi penting yang harus kita kuatkan sebelum menjalankan suatu aktivitas termasuk dalam memilih dan memantapkan diri untuk mengajukan aplikasi beasiswa. Jangan sampai hanya sekedar ikut-ikutan trend sekolah di luar negeri atau niatan-niatan lain yang tidak pada tempatnya.

Selamat memantapkan diri!

Pengalaman Beasiswa Chevening (1); Darimana Harus Memulai?

Sunday 5 August 2018

Berdasarkan memo direksi per tanggal 20 Mei, pengajuan tagihan maksimal diterima tanggal 3 Juni dan akan dibuka kembali per tanggal 12 Juli. Sekian. Memo ini sekaligus menjadi penanda untuk saya bahwa kerjaan di bulan Ramadhan tidak akan sepadat bulan biasa. Alhamdulillah, setelah hampir tiga tahun di Surabaya nggak pernah rutin tarawih di masjid (pengakuan dosa), akhirnya bulan ini semoga bisa tercapai semua targetan-targetan ibadah dan bisa jadi orang yang lebih baik lagi. Aaamiin. Nah, tapi ada sedikit kerugiannya juga nih, bukan kerugian sih sebenarnya tapi peluang untuk jadi rugi, yaitu waktu di kantor jadi lebih banyak selo nya. Ada rasa bersalah karena menerima gaji utuh tapi pekerjaan tidak terlalu banyak. Adakah yang mengalami hal yang sama? Karena selo, dan lelah karena practice writing ielts berkepanjangan, hehe, maka saya sempatkan saja untuk menulis review tentang novel edisi terakhir dari serial supernova nya ibu suri alias Dewi Lestari.

Saya mengenal novel supernova di bangku SMA, dimana pada saat itu sudah terbit tiga seri supernova, yaitu Kesatria, Puteri dan Bintang Jatuh (KPBJ), Akar dan Petir. Saya pun tidak membaca secara urut, mengingat keterbatasan bukunya di perpustakaan kecamatan dan supernova sendiri termasuk judul buku yang sering dipinjam. Mendengar nama serialnya saja sudah cukup aneh, apalagi penulisnya yang saya tahu adalah seorang penyanyi. Sebelum mereview lebih dalam seri Intelegensi Embun Pagi, ijinkan saya bernostalgia sedikit mengenai beberapa karakter dan alur cerita pada buku supernova seri sebelumnya.

Beli Novel Supernova Intelegensi Embun Pagi Di Sini

Review: Supernova Inteligensi Embun Pagi

Friday 10 June 2016

Siapa yang tidak kenal Desi Anwar? Bagi orang yang lahir di awal tahun 90-an seperti saya akan mengingat Desi Anwar sebagai pembaca berita di salah satu stasiun TV swasta yang sedang naik daun saat itu. Tidak seperti kebanyakan pembaca berita saat ini, beliau sangat berkarakter . Beliau tidak cantik, menurut saya biasa saja untuk ukuran seorang perempuan Indonesia. Ada pancaran energi dari dalam yang membuat beliau tampak berkharisma dan berbeda.




Beli Buku Hidup Sederhana Di Sini


Saya membeli buku ini tanpa perencanaan. Terpaksa menuju gram*dia karena jam nonton di XXI masih lama. Pada awalnya terpikir langsung untuk mencari Steal Like An Artist, setelah dapat, lirik-lirik ke rak buku sebelah dan seberang, hihi dan saya pun menemukan buku ini. Tanpa ragu langsung saya ambil karena melihat sinopsis di sampul belakangnya sangat menggoda.


sampul belakang 

Buku ini berisi 54 narasi pendek yang dirangkum dalam 287 halaman. Jangan bayangkan isinya akan seperti editorial surat kabar, sama sekali tidak. Bahasa yang digunakan adalah bahasa yang ringan namun tetap memenuhi kaidah tata bahasa Indonesia. Semua narasi pendek dalam buku ini adalah berdasarkan pengamatan dan pengalaman nyata Desi Anwar. Kalau boleh saya bilang ini adalah refleksi hidup beliau yang tentunya bisa digunakan juga untuk refleksi hidup kita.

Berhenti Sejenak Dengan Membaca. Review Buku Hidup Sederhana

Thursday 12 February 2015


Dobrakan Pemikiran Austin Kleon


buku steal like an artist


Bagi seorang seniman, orisinalitas adalah harga mati. Ia adalah sebuah nyawa dalam karya seni. Bahkan demi sebuah orisinalitas banyak seniman yang kemudian mengasingkan diri dalam mencari inspirasi keorisinalitasan untuk karyanya. Pada akhirnya, banyak orang menyimpulkan bahwa tidak semua orang bisa menjadi seniman, seniman itu butuh bakat, dan pada akhirnya banyak yang berpikiran bahwa tidak semua orang bisa berpikir kreatif. Hanya orang orang dengan bakat tertentu saja yang memiliki kreatifitas. Austin Kleon mendobrak semua pemikiran itu dalam bukunya yang berjudul Steal Like An Artist. Dalam bahasa Indonesia artinya ‘ mencuri seperti seorang seniman’.


Review Buku Steal Like An Artist Austin Kleon Bahasa Indonesia

Tuesday 10 February 2015

Update 2023
Surprisingly, this brand is still exist. The pictures on this post were crashed because I just migrated my blog from Wordpress to Blogger.

Another botanicals review? Yep… as you know that recently I just change my skin care routine from chemicals to organic and natural so I need a lot of reference about organic and natural product. After a bit review about Sensatia Botanicals, now it's time for me to write about Blue Stone Botanicals (BSB). Sounds like Backstreet Boys ha... #LOL. BSB was formed and manufactured in Ubud. They actually focus on producing essential oils and its derive product such as lip balm, body mist, aromatherapy or soaps. BSB is different with sensatia which is more focus on skin care product to enrich and repair our skin with or without using essential oils. BSB is mainly produce for living things using benefits of essential oils. BSB actually is more traditional because they don’t open any authorized store overseas and it’s purely founded by Indonesian. And I think they are more exclusive, in terms of they didn't produce in a mass. So here I’d like to review 3 products of BSB; tangerine lip balm, lavender body oil, and virgin coconut oil.

Review: Blue Stone Botanicals (English)

Monday 9 February 2015