Mohon maaf bila judulnya seperti menjebak. Tulisan ini menggunakan judul Bahasa Inggris namun dengan isi Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia yang digunakan pun cenderung tidak formal dan campur aduk dengan Bahasa Planet semata-mata agar terasa lebih ringan dan santai saat dibaca.
Tapi tenang saja, isinya bakalan sesuai dengan judul kok! Sebelumnya, coba angkat tangan siapa yang sedang merencanakan hari pernikahan bersama sang significant others (SO)-nya? Atau malah masi mencari-cari dimanakah sang SO berada? Di kondisi manapun kalian, tulisan ini tidak akan ada pengaruhnya untuk kalian. Lha terus ngapain nulis? Haha. Tulisan ini saya buat hanya sekedar untuk berbagi pengalaman saja. Tips dan trik yang saya beberkan nantinya mungkin tidak akan bisa berlaku untuk semua orang. Termasuk mungkin kamu, iya kamu. Tapi lagi-lagi, tidak ada salahnya untuk berbagi pengalaman kan?
Saya menikah di usia yang 'kata orang' dan mungkin 'kata netijen jaman now' termasuk telat karena sudah hampir menyentuh kepala tiga. But please anyone out there yang belum menikah dan sudah berumur melebihi seperempat abad tidak perlu berkecil hati. Menikah bukan lomba lari apalagi lomba balap karung. Menikah itu ibadah. Perlu persiapan mental yang matang. Jadi lemesin aja shay.. Stay cool and calm, the right one will come at the right time. Tsaahh...
Kenapa saya cerita soal usia menikah? Karena variabel umur sedikit banyak (jadi sedikit apa banyak?) mempengaruhi pola berpikir dan pengambilan keputusan termasuk soal perencanaan upacara pernikahan.
Saya dan pasangan sepakat untuk melakukan upacara pernikahan di rumah. Akad sekaligus resepsi dilaksanakan di rumah saya sebagai mempelai perempuan. Pernikahan impian saya adalah pernikahan yang on budget karena biar bisa nabung buat kehidupan ke depan :-p Namun saya juga menginginkan pernikahan yang intimate, sakral, sederhana namun elegan. Kira-kira seperti ini gambarannya.

Tidak hentinya saya saved pin di pinterest. Sumpah gemas. Namun ternyata, setelah dicek ricek, item-item di atas mahal juga ya kalau harus pesan dari vendor luar. Tapi kalau dikerjain sendiri mana sempaaat.
Nah, sebelum melangkah lebih jauh. Kamu harus tahu bahwa untuk merencanakan sebuah upacara pernikahan, setidaknya ada 4 pihak utama yang akan bermain:
Kalau di Jawa, upacara pernikahan utama biasanya diselenggarakan oleh mempelai perempuan dengan sokongan dana dari pihak laki-laki. Dalam kasus saya, keluaraga suami menyerahkan sepenuhnya konsep acara ke pihak perempuan. Tentunya ini memudahkan langkah saya dalam merancang acara, karena berarti mengeliminasi satu faktor di atas. Suami sendiri juga nggak rewel. Yang penting sederhana dan syar'i. Nikah di KUA juga nggak masalah. Gitu katanya. Tapi saya dan Mamak meniatkan acara nikahan ini sebagai acara syukuran untuk tetangga, keluarga dan teman dekat. Jadi, selain akad akan ada selebrasi kecil-kecilan di rumah.
Oke, jadi di sini praktis yang punya otak merencanakan upacara pernikahan adalah saya dan Mamak. MULAILAH SEGALA SESUATUNYA DENGAN BUDGET. Saya tidak punya banyak tabungan. Uang banyak dihamburkan untuk hedon. Haha. Stress release dalihnya. Saya berpikir kala itu kalau menikah itu ya uangnya harus ada di pihak laki-laki. But obivously it is totally wrong. Tolong jangan dicontoh! Mulai sekarang nabung sebanyak-banyaknya, bukan untuk acara nikahannya tapi after marriage life-nya!
Ok enough talking. Kalau budget tidak banyak ya tidak perlu acara yang aneh-aneh. Satu lagi, saya dan mamak berusaha TIDAK BERHUTANG. Intinya semampunya saja. Lanjut...
Jadi apa sih sebenarnya item-item di acara nikahan yang perlu di list dan disesuaikan dengan budget?
Jangan sampai heboh nyiapin acara tapi lupa sama Pak Penghulu! Untuk nikah di rumah, kamu harus membayar uang sebesar 600,000 IDR via transfer bank. Kalau di KUA Gratis tis tis... Persiapkan dokumenmu dan pasangan mulai dari surat pengantar RT sampai akhirnya dapat panggilan dari KUA untuk wawancara dan penetapan waktu akad nikah.
Setidaknya di nikahan saya kemarin, ada empat jenis konsumsi yang harus disediakan. Pertama, konsumsi walimatul ursy atau walimahan. Walimahan biasanya dihadiri kerabat dekat dan tetangga. Setelah walimahan, para undangan akan makan makanan di tempat (1), dan membawa berkat* pulang (2). Lalu resepsi disediakan makanan dalam bentuk prasmanan atau buffet (3). Dan keempat, berkat untuk kerabat dekat (4).
*berkat: semacam kotak yang diisi nasi, lengkap dengan sayur, lauk, kerupuk dan buah. Biasanya untuk dibawa pulang saat acara selamatan dan nikahan.
SEBENARNYA, hati kecil saya menolak. Konsumsi kok banyak amat. Budgetnya jadi paling besar di antara yang lain. Hampir 75% budget terpakai untuk konsumsi. Tapi mamak bilang, acara nikah tidak lepas dari adat suatu daerah. Kalau di kota saya, Bangil ya adatnya memang gitu. Kota kediaman saya di Bangil termasuk dalam tatanan sosial yang kekerabatannya cukup tinggi. Mau kamu nggak dibantu sama tetangga? . Begitu kata Mamak. Nah, poinnya sebenarnya bukan di konsumsi, tapiii ADAT APA yang berlaku di daerahmu? Hal wajib apa yang menjadi adat wajib acara nikahan di daerahmu? Kalau adatnya walimah tanpa konsumsi yaa jalankan.
Undangan saya sangat sederhana, seperti ini: yang penting ada nama mempelai, alamat dan waktu sudah tertera jelas. Kertasnya pakai kertas ivory macam sampul buku sidu, yang desain juga adek suami. Hehehe. Oiya undangan walimah dan resepsi dibedakan ya. Kalau undangan walimahnya malah undangan kertas fotokopi biasa. Haha, adatnya memang begitu. Alhamdulillah
Sebenarnya yang wajib tiga itu saja loh! Lainnya adalah pemanis dan pelengkap. Namun justru di bagian inilah kita sering kehilangan kontrol, di antaranya:
saya memilih meninggalkan kuade konvensional dan memilih kuade handmade kecil kayak kuade anak sunatan. Haha, whatever orang bilang. I'll do it with my way, toh itu adalah pilihan.Tinggal di Kota kecil seperti Bangil membuat pilihan saya ini susah dimengerti pihak vendor dekorasi yang rata-rata masih menggunakan kuade kayu zuper besar dan menghabiskan space dan dana yang bezaar jua.
Meski sempat drama sama vendornya karena tidak menyerahkan desain yang saya minta sampai 8 jam sebelum acara. Tapi saya puas, akhirnya kuade kecil mungil itu bisa terpasang di halaman rumah. Meskipun jauuuh dari kuade impian saya, tapi at least masuk budget dan yaa acceptable lah.
Saya kekeuh bikin baju sendiri. Karena tidak ada vendor di kota saya yang bisa menyediakan baju nikahan yang tidak press body dan nggak heboh. Namuuun, pastikan kamu menemukan penjahitnya dulu sebelum beli kainnya! Ini penting karena penjahitlah yang akan mentransformasikan kain menjadi baju. Saya sendiri ingin baju nikahan yang pada nantinya bisa dipakai untuk baju ke acara pesta. Berkonsultasi dengan penjahit juga akan membuat budget membuat baju lebih bisa ditekan. Ini yang tidak saya lakukan dan sempat berakhir drama, namun akhirnya terselesaikan oleh teman dekat yang jadi penjahit.Alhamdulillah. Rias ini juga ternyata mahal lhooo.... heuheu. Kalau saya 2 kali rias dihargai 2,500,000 IDR uwowo...awalnya saya shock, tapi ternyata harga segitu sudah cukup murah. Drama rias juga berlanjut karena nggak pingin pake bulmat sama konde punuk unta yang bikin gatell. Beklah, nanti anakku nek nikah tak dandani wae. Fix, skill make up ternyata bisa menekan budget nikah!
Note that I didn't do henna, I didn't do any decoration for bride's room, I didn't do menicure pedicure. I just took a traditional spa for a bright, clean and healthy body.
Nah, yang ini sebenarnya opsional. Budget per itemnya bisa menyesuaikan dengan jumlah total undangan. Saya mengundang kurang lebih 350 undangan. Maka saya ingin memberikan sesuatu yang spesial. Akhirnya terpikirlah totebag dua warna seperti di bawah ini. Harga per itemnya 5,000 IDR via tokopedia. Kalau bisa menemukan perajin lokal pasti bisa lebih murah.
Seragam full body hanya saya sediakan untuk keluarga inti saja. Itupun hanya Ibu mertua dan Mamak. Bapak mertua dan Adek hanya pakai baju putih dan jas saja. Untuk penunggu tamu dan panitia yang terdiri dari tetangga-tetangga dekat saya beri jilbab dan bros yang bisa berfungsi untuk corsace. Ahayy...
Awalnya saya mau minta tolong saudara yang juga fotografer pro, tapi udah keduluan di-booking yang lain, jadi minta tolong siapa aja yang mau bawa kamera haha.
Total jendral biaya yang saya keluarkan untuk acara plus pemanis dan pelengkapnya tidak lebih dari 20,000,000 IDR*. Alhamdulillah ala kulli hal.
Pasti di antara pembaca ada yang pro dan kontra. Apakah 20 juta ini bisa dianggap on budget? Lagi-lagi pedoman saya adalah intinya tidak berhutang dan acara sesuai dengan kehendak semua pihak yang terlibat. Ukuran on budget di sini memang sangat relatif. Tergantung bagaiman kamu dan pasangan memandang suatu acara pernikahan plus budget yang tersedia. Jangan diniatkan untuk gengsi ya shay. Bisa berbahaya untuk kesehatan pikiran dan badan ke depannya. Klik di sini untuk melihat detail budget di excel. Feel free buat tanya-tanya dan ubah excel-nya sesuai kebutuhan.
Saya sebenarnya yakin, dengan budget segitu bisa membuat pernikahan impian ala saved pin pinterest saya. Tapi karena waktu mepet dan kurang pengetahuan haha. Jadi bisanya cuma dapat yang ala kadarnya. Tapi Alhamdulillah semuanya masih dalam batas yang wajar, acceptable enough untuk bisa saya kategorikan sebagai pernikahan impian saya.
Semoga yang sedikit ini bisa membantu yaa. Pastilah nulis ini banyak kurangnya, Mohon dimaapkan. Kalau ada yang butuh contekan susunan acara dan susunan panitia bisa di klik di sini. Semuanya lengkap. Halal. Tinggal contek saja.
*attention: Budget di atas tidak termasuk seserahan, cincin, mahar dan cek premarital di laboratorium. Karena item tersebut sumbernya full dari suami. :-D
Tapi tenang saja, isinya bakalan sesuai dengan judul kok! Sebelumnya, coba angkat tangan siapa yang sedang merencanakan hari pernikahan bersama sang significant others (SO)-nya? Atau malah masi mencari-cari dimanakah sang SO berada? Di kondisi manapun kalian, tulisan ini tidak akan ada pengaruhnya untuk kalian. Lha terus ngapain nulis? Haha. Tulisan ini saya buat hanya sekedar untuk berbagi pengalaman saja. Tips dan trik yang saya beberkan nantinya mungkin tidak akan bisa berlaku untuk semua orang. Termasuk mungkin kamu, iya kamu. Tapi lagi-lagi, tidak ada salahnya untuk berbagi pengalaman kan?
Saya menikah di usia yang 'kata orang' dan mungkin 'kata netijen jaman now' termasuk telat karena sudah hampir menyentuh kepala tiga. But please anyone out there yang belum menikah dan sudah berumur melebihi seperempat abad tidak perlu berkecil hati. Menikah bukan lomba lari apalagi lomba balap karung. Menikah itu ibadah. Perlu persiapan mental yang matang. Jadi lemesin aja shay.. Stay cool and calm, the right one will come at the right time. Tsaahh...
Kenapa saya cerita soal usia menikah? Karena variabel umur sedikit banyak (jadi sedikit apa banyak?) mempengaruhi pola berpikir dan pengambilan keputusan termasuk soal perencanaan upacara pernikahan.
Saya dan pasangan sepakat untuk melakukan upacara pernikahan di rumah. Akad sekaligus resepsi dilaksanakan di rumah saya sebagai mempelai perempuan. Pernikahan impian saya adalah pernikahan yang on budget karena biar bisa nabung buat kehidupan ke depan :-p Namun saya juga menginginkan pernikahan yang intimate, sakral, sederhana namun elegan. Kira-kira seperti ini gambarannya.


Tidak hentinya saya saved pin di pinterest. Sumpah gemas. Namun ternyata, setelah dicek ricek, item-item di atas mahal juga ya kalau harus pesan dari vendor luar. Tapi kalau dikerjain sendiri mana sempaaat.
Nah, sebelum melangkah lebih jauh. Kamu harus tahu bahwa untuk merencanakan sebuah upacara pernikahan, setidaknya ada 4 pihak utama yang akan bermain:
- kamu
- pasangan (calon suami/istri)
- keluargamu
- keluarga calon suami/istri
Kalau di Jawa, upacara pernikahan utama biasanya diselenggarakan oleh mempelai perempuan dengan sokongan dana dari pihak laki-laki. Dalam kasus saya, keluaraga suami menyerahkan sepenuhnya konsep acara ke pihak perempuan. Tentunya ini memudahkan langkah saya dalam merancang acara, karena berarti mengeliminasi satu faktor di atas. Suami sendiri juga nggak rewel. Yang penting sederhana dan syar'i. Nikah di KUA juga nggak masalah. Gitu katanya. Tapi saya dan Mamak meniatkan acara nikahan ini sebagai acara syukuran untuk tetangga, keluarga dan teman dekat. Jadi, selain akad akan ada selebrasi kecil-kecilan di rumah.

Oke, jadi di sini praktis yang punya otak merencanakan upacara pernikahan adalah saya dan Mamak. MULAILAH SEGALA SESUATUNYA DENGAN BUDGET. Saya tidak punya banyak tabungan. Uang banyak dihamburkan untuk hedon. Haha. Stress release dalihnya. Saya berpikir kala itu kalau menikah itu ya uangnya harus ada di pihak laki-laki. But obivously it is totally wrong. Tolong jangan dicontoh! Mulai sekarang nabung sebanyak-banyaknya, bukan untuk acara nikahannya tapi after marriage life-nya!
Ok enough talking. Kalau budget tidak banyak ya tidak perlu acara yang aneh-aneh. Satu lagi, saya dan mamak berusaha TIDAK BERHUTANG. Intinya semampunya saja. Lanjut...
Jadi apa sih sebenarnya item-item di acara nikahan yang perlu di list dan disesuaikan dengan budget?
URUSAN ADMINISTRASI CATATAN SIPIL

Jangan sampai heboh nyiapin acara tapi lupa sama Pak Penghulu! Untuk nikah di rumah, kamu harus membayar uang sebesar 600,000 IDR via transfer bank. Kalau di KUA Gratis tis tis... Persiapkan dokumenmu dan pasangan mulai dari surat pengantar RT sampai akhirnya dapat panggilan dari KUA untuk wawancara dan penetapan waktu akad nikah.
KONSUMSI ACARA KHUSUSNYA TERKAIT ADAT DAERAH TEMPAT
ACARA NIKAHAN

Setidaknya di nikahan saya kemarin, ada empat jenis konsumsi yang harus disediakan. Pertama, konsumsi walimatul ursy atau walimahan. Walimahan biasanya dihadiri kerabat dekat dan tetangga. Setelah walimahan, para undangan akan makan makanan di tempat (1), dan membawa berkat* pulang (2). Lalu resepsi disediakan makanan dalam bentuk prasmanan atau buffet (3). Dan keempat, berkat untuk kerabat dekat (4).
*berkat: semacam kotak yang diisi nasi, lengkap dengan sayur, lauk, kerupuk dan buah. Biasanya untuk dibawa pulang saat acara selamatan dan nikahan.
SEBENARNYA, hati kecil saya menolak. Konsumsi kok banyak amat. Budgetnya jadi paling besar di antara yang lain. Hampir 75% budget terpakai untuk konsumsi. Tapi mamak bilang, acara nikah tidak lepas dari adat suatu daerah. Kalau di kota saya, Bangil ya adatnya memang gitu. Kota kediaman saya di Bangil termasuk dalam tatanan sosial yang kekerabatannya cukup tinggi. Mau kamu nggak dibantu sama tetangga? . Begitu kata Mamak. Nah, poinnya sebenarnya bukan di konsumsi, tapiii ADAT APA yang berlaku di daerahmu? Hal wajib apa yang menjadi adat wajib acara nikahan di daerahmu? Kalau adatnya walimah tanpa konsumsi yaa jalankan.
UNDANGAN

Undangan saya sangat sederhana, seperti ini: yang penting ada nama mempelai, alamat dan waktu sudah tertera jelas. Kertasnya pakai kertas ivory macam sampul buku sidu, yang desain juga adek suami. Hehehe. Oiya undangan walimah dan resepsi dibedakan ya. Kalau undangan walimahnya malah undangan kertas fotokopi biasa. Haha, adatnya memang begitu. Alhamdulillah
Sebenarnya yang wajib tiga itu saja loh! Lainnya adalah pemanis dan pelengkap. Namun justru di bagian inilah kita sering kehilangan kontrol, di antaranya:
DEKORASI
Termasuk kuade, tenda, tempat masukin uang dan tata letak
saya memilih meninggalkan kuade konvensional dan memilih kuade handmade kecil kayak kuade anak sunatan. Haha, whatever orang bilang. I'll do it with my way, toh itu adalah pilihan.Tinggal di Kota kecil seperti Bangil membuat pilihan saya ini susah dimengerti pihak vendor dekorasi yang rata-rata masih menggunakan kuade kayu zuper besar dan menghabiskan space dan dana yang bezaar jua.

Meski sempat drama sama vendornya karena tidak menyerahkan desain yang saya minta sampai 8 jam sebelum acara. Tapi saya puas, akhirnya kuade kecil mungil itu bisa terpasang di halaman rumah. Meskipun jauuuh dari kuade impian saya, tapi at least masuk budget dan yaa acceptable lah.
RIAS DAN BAJU

Saya kekeuh bikin baju sendiri. Karena tidak ada vendor di kota saya yang bisa menyediakan baju nikahan yang tidak press body dan nggak heboh. Namuuun, pastikan kamu menemukan penjahitnya dulu sebelum beli kainnya! Ini penting karena penjahitlah yang akan mentransformasikan kain menjadi baju. Saya sendiri ingin baju nikahan yang pada nantinya bisa dipakai untuk baju ke acara pesta. Berkonsultasi dengan penjahit juga akan membuat budget membuat baju lebih bisa ditekan. Ini yang tidak saya lakukan dan sempat berakhir drama, namun akhirnya terselesaikan oleh teman dekat yang jadi penjahit.Alhamdulillah. Rias ini juga ternyata mahal lhooo.... heuheu. Kalau saya 2 kali rias dihargai 2,500,000 IDR uwowo...awalnya saya shock, tapi ternyata harga segitu sudah cukup murah. Drama rias juga berlanjut karena nggak pingin pake bulmat sama konde punuk unta yang bikin gatell. Beklah, nanti anakku nek nikah tak dandani wae. Fix, skill make up ternyata bisa menekan budget nikah!
Note that I didn't do henna, I didn't do any decoration for bride's room, I didn't do menicure pedicure. I just took a traditional spa for a bright, clean and healthy body.
SOUVENIR

Nah, yang ini sebenarnya opsional. Budget per itemnya bisa menyesuaikan dengan jumlah total undangan. Saya mengundang kurang lebih 350 undangan. Maka saya ingin memberikan sesuatu yang spesial. Akhirnya terpikirlah totebag dua warna seperti di bawah ini. Harga per itemnya 5,000 IDR via tokopedia. Kalau bisa menemukan perajin lokal pasti bisa lebih murah.
BAJU SERAGAM

Seragam full body hanya saya sediakan untuk keluarga inti saja. Itupun hanya Ibu mertua dan Mamak. Bapak mertua dan Adek hanya pakai baju putih dan jas saja. Untuk penunggu tamu dan panitia yang terdiri dari tetangga-tetangga dekat saya beri jilbab dan bros yang bisa berfungsi untuk corsace. Ahayy...
DOKUMENTASI
Total jendral biaya yang saya keluarkan untuk acara plus pemanis dan pelengkapnya tidak lebih dari 20,000,000 IDR*. Alhamdulillah ala kulli hal.
Pasti di antara pembaca ada yang pro dan kontra. Apakah 20 juta ini bisa dianggap on budget? Lagi-lagi pedoman saya adalah intinya tidak berhutang dan acara sesuai dengan kehendak semua pihak yang terlibat. Ukuran on budget di sini memang sangat relatif. Tergantung bagaiman kamu dan pasangan memandang suatu acara pernikahan plus budget yang tersedia. Jangan diniatkan untuk gengsi ya shay. Bisa berbahaya untuk kesehatan pikiran dan badan ke depannya. Klik di sini untuk melihat detail budget di excel. Feel free buat tanya-tanya dan ubah excel-nya sesuai kebutuhan.
Saya sebenarnya yakin, dengan budget segitu bisa membuat pernikahan impian ala saved pin pinterest saya. Tapi karena waktu mepet dan kurang pengetahuan haha. Jadi bisanya cuma dapat yang ala kadarnya. Tapi Alhamdulillah semuanya masih dalam batas yang wajar, acceptable enough untuk bisa saya kategorikan sebagai pernikahan impian saya.
Semoga yang sedikit ini bisa membantu yaa. Pastilah nulis ini banyak kurangnya, Mohon dimaapkan. Kalau ada yang butuh contekan susunan acara dan susunan panitia bisa di klik di sini. Semuanya lengkap. Halal. Tinggal contek saja.
*attention: Budget di atas tidak termasuk seserahan, cincin, mahar dan cek premarital di laboratorium. Karena item tersebut sumbernya full dari suami. :-D
Comments
Post a Comment