Pengalaman Beasiswa Chevening (1); Darimana Harus Memulai?

Sunday 5 August 2018

Update 2023:
Ada program mentoring beasiswa Chevening GRATIS dari para alumni. 
Baca sampai habis ya. 


Akhirnya, niat saya untuk menuliskan pengalaman beasiswa Chevening terealisasikan pagi ini. Sudah sejak lama ingin menuliskan mengenai detail aplikasi beasiswa Chevening namun selalu tertunda karena tekad dan niat yang kurang bulat. Niatan saya ini seolah diingatkan kembali oleh laman media sosial Kedutaan Besar Inggris di Indonesia (UK Embasssy) yang memuat pengumuman pembukaan aplikasi beasiswa Chevening pada 6 Agustus 2018 mendatang.

Rencananya, saya akan mencoba menuliskan pengalaman beasiswa Chevening dalam beberapa tulisan. Nah, tulisan yang pertama ini adalah mengenai hal-hal apa saja yang harus dicermati sebelum memulai proses pengajuan aplikasi beasiswa Chevening. Salah satunya adalah niat. Mengapa? Lalu bagaimana?

Mengapa Harus Inggris?


London view

Studi lanjut S2 merupakan batu loncatan yang penting untuk pengembangan karir dan kepribadian. Tidak hanya sekedar memperdalam keilmuan tapi juga mengasah ketajaman analisis dan pola berpikir.


Ada banyak negara dengan berbagai universitas yang menawarkan program studi S2. Bahkan di Indonesia sendiri sudah banyak institusi pendidikan yang membuka program pendidikan untuk S2. Lalu apa istimewanya menempuh pendidikan di Inggris?

1. Hanya Perlu Satu Tahun Untuk Studi Master (Master by Taught)

Di Inggris ada dua tipe jenjang studi S2, Master by Taught (PG Taught) dan Master by Research (MRes). Master by Research biasanya menjadi jembatan untuk yang ingin melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi atau PhD. MRes ditempuh dalam waktu maksimal 2 tahun, sedangkan PG Taught termasuk di dalamnya MBA hanya perlu satu tahun saja.

Waktu pembelajaran yang lebih singkat ini tentunya menjadi daya tarik utama bagi para professional yang ingin memperdalam keilmuan sekaligus mengembangkan karir di bidangnya. Proses pembelajaran pun berlangsung lebih efektif dan efisien tanpa menghilangkan esensi pendidikannya.

2. Banyak Universitas di Inggris yang Menduduki 100 Besar Ranking Universitas Dunia

Sudah bukan rahasia lagi jika institusi pendidikan di Inggris merupakan yang tertua dan terbaik di dunia. Terbukti dari 12 universitas di Inggris konsisten masuk dalam 100 besar ranking universitas di dunia. Di antaranya yaitu, University of Oxford, University of Cambridge, Imperial College London, University College London, London School of Economics and Political Science, University of Edinburgh, King's College London, University of Manchester, Durham University, University of Warwick, London Business School, dan University of Bristol.

Jika masih bingung menentukan pilihan universitas tujuan, baca tulisan teman saya, Teh Feli (Felicia Lesmana) di sini

3. Pengalaman Melihat Belahan Bumi Yang lain, Belajar Budaya dan Menyerap Kebaikan Dari Masyarakat Inggris


musim semi


Inggris merupakan salah satu negara di benua biru yang multikultur. Berbagai macam ras suku bangsa ada di sana. Hal ini tentunya mengajarkan betapa budaya masyarakat Inggris yang sangat menjunjung tinggi nilai toleransi. Kata maaf dan terima kasih bukan menjadi hal yang aneh untuk diucapkan dalam percakapan sehari-hari.


Contohnya, saat belanja ke supermarket dan membuka pintunya, masyarakat Inggris terbiasa untuk mengecek ke belakangnya apakah akan ada orang yang akan masuk setelah mereka. Jika iya, maka mereka tidak segan untuk menahan pintu dan mempersilakan orang tersebut untuk masuk. Meski tidak kenal sekalipun :)

Kondisi alam dan geografis Inggris juga akan banyak memberikan kita pengalaman yang unik. Salah satu di antaranya adalah pengalaman puasa selama 19 jam yang ditulis oleh teman saya Nurul Cuex di sini

Mengapa Harus Chevening?


beasiswa chevening dibuka

Jika kamu berencana melanjutkan studi untuk jenjang master (S2) ke Inggris maka Chevening bisa jadi sarana yang tepat untuk mewujudkan rencanamu. Perlu diperhatikan, Chevening hanya memberikan pembiayaan untuk studi S2, bukan S1 atau S3. Dan kamu juga sudah harus memiliki pengalaman kerja setidaknya 2 tahun. Klik di sini untuk membaca cerita dari teman satu angkatan Chevening saya, Alanda Kariza terkait pengalamannya memilih beasiswa Chevening.


Chevening adalah salah satu skema beasiswa yang diberikan oleh pemerintah Inggris untuk program studi master (S2) di Inggris bagi para professional di banyak negara khususnya negara yang sedang berkembang, salah satunya Indonesia. Telah dimulai sejak tahun 1983 beasiswa Chevening didanai oleh Foreign and Commonwealth Office serta beberapa sponsors di antaranya CIMB Niaga, HSBC, dan Prudential.

Karena sifatnya yang global, maka Chevening menjadi jembatan bagi banyak generasi muda di berbagai negara untuk bisa terhubung dan berkumpul dalam satu wadah. Bisa bertemu dan bertukar pikiran dengan para pemuda dari negara lain tentunya bisa jadi pengalaman yang berharga. Lebih lanjut mengenai cerita menjalani kehidupan sebagai pelajar di Inggris dengan beasiswa Chevening akan saya coba tuliskan pada kesempatan yang lain. Sementara itu, kamu bisa membaca di sini untuk mengetahui kegiatan terkini para penerima beasiswa Chevening di Inggris.

Bagaimana Caranya?

Secara umum ada tiga tahap dalam proses seleksi beasiswa Chevening. Yang pertama, seleksi administrasi melalui aplikasi online di website resmi Chevening. Kedua, seleksi wawancara apabila terpilih. Ketiga, melengkapi syarat administrasi termasuk surat referensi, sertifikat kemampuan bahasa Inggris, dan bukti penerimaan di kampus yang dituju.

Artinya, pengajuan aplikasi Chevening dan universitas tujuan dilakukan pada dua proses yang berbeda. Baca di sini untuk pengalaman saya melamar studi S2 di University of Birmingham.

Pengisian aplikasi online juga tidak rumit. Isinya seputar pengalaman studi, kerja, organisasi atau kegiatan sukarelawan. Lalu menjawab beberapa pertanyaan terkait motivasi dan rencana setelah penyelesaian studi. Beberapa teman saya telah menuliskan secara khusus mengenai persiapan sekaligus tips dan trik aplikasi beasiswa Chevening. Klik link di bawah ini untuk membaca cerita lengkapnya.
1. Pratiwi Hamdhana
2. Nurul Chusna
3. Felicia Lesamana
4. Nanak Hikmatullah

Baca lebih lanjut di Website Chevening untuk mengetahui secara lengkap memuat panduan pengisian aplikasi online hingga jadwal proses seleksi beasiswa Chevening. Alumni Chevening Indonesia juga menyelenggarakan program mentoring Chevening Buddy  yang bisa dilihat di halam Instagram CAAI

Niat

Sebelum tulisan seri pertama saya tentang pengalaman beasiswa Chevening ini saya akhiri, saya ingin sedikit merefleksikan diri saya ketika akan melamar beasiswa Chevening. Selama proses menulis aplikasi, saya selalu berpikir, apa keistimewaan saya dibanding dengan ribuan pemuda berprestasi lainnya di luar sana? Apa niat saya untuk studi S2? Apa niat saya memilih Chevening di antara beasiswa-beasiswa lainnya? Ya, niat. Niat adalah fondasi penting yang harus kita kuatkan sebelum menjalankan suatu aktivitas termasuk dalam memilih dan memantapkan diri untuk mengajukan aplikasi beasiswa. Jangan sampai hanya sekedar ikut-ikutan trend sekolah di luar negeri atau niatan-niatan lain yang tidak pada tempatnya.

Selamat memantapkan diri!

Post a Comment