Ketika mendengar kabar kepulangan saya ke Indonesia, banyak kerabat yang bertanya, “lho kuliahnya sudah selesai? Bukannya kalau S2 itu 2 tahun ya?”. Dalam hati saya menjawab, “I wish”. Tanpa terasa, seolah kemarin baru menginjakkan kaki di Birmingham airport, lalu tiba-tiba sekarang sudah berada di kota Bangil tercinta. Waktu terasa begitu cepat. Namun cepatnya waktu berlalu tidak berarti mengurangi kerasnya usaha yang dikerahkan untuk menyelesaiakna studi master ini. Saya yakin, teman-teman yang pernah menjalani studi master di UK akan sangat paham dengan hal tersebut. Pulang jam 1 pagi dari kampus atau bahkan menginap di perpustakaan kampus menjadi hal yang lumrah, apalagi di masa-masa ujian dan menjelang batas tenggat pengumpulan tugas. Alhamdulillah, masa-masa tersebut bisa dilalui dan yang terpenting bisa mendapatkan ilmu-ilmu baru beserta praktik aplikasinya.
Tulisan kali ini akan lebih membahas sisi teknis dari perencanaan kepulangan studi (khususnya dari UK) sehingga mohon maaf bila terdapat banyak penyebutan merek dagang hehehe. Perencanaan kepulangan ke tanah air pasca studi memang menjadi PR tersendiri dan bisa jadi lebih memusingkan jika dibandingkan dengan perencanaan keberangkatan. Pada puncak waktu pengerjaan disertasi (Agustus-September), kita akan diribetkan dengan berbagai macam printilan kepulangan; tiket pesawat, oleh-oleh, pengiriman barang-barang selama di UK dengan cargo hingga perencanaan barang bawaan pesawat. Berikut ini akan coba saya detailkan printilan-printilan tersebut beserta tips dan trik manajemen waktu dan biaya.
Hal pertama yang wajib dipersiapkan adalah tiket pesawat. Untuk kasus saya, tiket pesawat disediakan oleh agen perjalanan yang bekerja sama dengan pihak pemberi beasiswa. Sehingga saya tidak perlu lagi khawatir mengenai biaya, namun kekurangannya kita tidak bisa memilih maskapai penerbangan yang sesuai dengan keinginan kita mengingat terdapat aturan batasan maksimum harga tiket yang ditanggung.
Jika kamu memiliki keleluasaan memilih tiket pesawat (tidak melalui agen), sangat disarankan untuk mencari jauh jauh hari (sekitar 2 bulan sebelum waktu kepulangan) untuk bisa mendapatkan harga yang murah.
Pilihan tiket pesawat ini pun memiliki variabel yang cukup banyak, mulai dari lokasi bandara kepulangan, kapasitas bagasi, durasi perjalanan (apakah transit atau tidak), reputasi maskapai termasuk onboard entertainment dan pilihan jenis makanan selama perjalanan.
Pilihan maskapai kepulangan saya kemarin adalah Singapore Airlines (London Heathrow-Changi, Changi-Surabaya). Pertimbangan pertama adalah karena reputasi kenyamanan dan kapasitas bagasi. SIA menyediakan tambahan kapasitas bagasi sebesar 5 kg untuk mahasiswa dengan menunjukkan surat resmi dari kampus yang menyatakan bahwa kita telah menyelesaikan studi. Sehingga total kapasitas bagasi yang saya dapatkan adalah 35 kg (itupun saya masih merasa sangat kurang).
Perjalanan pertama saya tempuh selama kurang lebih 12 jam 30 menit dengan total waktu tidur saya 7 jam di atas pesawat. Entah saya yang kecapekan atau memang perjalanannya nyaman, saya tertidur setelah makan disajikan pramugari, kurang lebih satu jam setelah take off. Untuk on board entertainment jujur saya lebih suka emirates karena pilihannya lebih lengkap tapi karena saya lebih suka tidur jadi ya tidak masalah. Hehe
Jika kamu lebih memilih penerbangan langsung ke Indonesia, Garuda Indonesia menjadi pilihan yang patut dipertimbangkan. Apalagi terdapat penawaran kapasitas bagasi sebesar 40 kg bagi mahasiswa. Jangan lupa untuk memanfaatkan miles alliansi maskapai yang kita punya. Alasan saya pulang dari bandara Heathrow adalah karena harus menghabiskan voucher 20£ dari miles emirates yang saya dapatkan pada saat keberangkatan.
Tidak ada salahnya membawa oleh-oleh untuk kerabat ataupun teman dekat. Namun jika tidak direncanakan dengan baik, peruntukan oleh-oleh ini bisa memakan dana yang cukup besar. Website yang sangat direkomendasikan untuk membeli oleh-oleh ini adalah elgate.co.uk. Hanya saja, pembelian harus dalam partai besar dan made in china. Karena penjualannya dalam partai besar, harga per buah nya pun menjadi sangat murah (kurang dari 1£). Sangat disarankan untuk saling berkoordinasi dengan teman lain yang ingin membeli dari website tersebut, sehingga jumlah minimum pembelian mudah dipenuhi dan total pengeluaran oleh-oleh bisa ditekan.
Menurut saya pribadi, souvenir dari elgate ini agak kurang cocok jika ingin ditujukan pada atasan, klien ataupun significant others. Untuk kategori orang-orang tersebut mungkin sebaiknya dicari barang barang yang tidak bisa ditemukan di Indonesia, seperti teh whittard, puzzle big ben made in UK, ataupun souvenir dari web berikut ini http://www.emmaball.co.uk/
Tidak bisa dipungkiri bahwa tinggal setahun di UK akan bisa membuat barang bawaan kita beranak pinak, apalagi model seperti saya yang suka nggak sengaja ‘jajan buku’ di charity shop. Dengan tumpukan buku yang bejibun, sangat tidak mungkin untuk bisa membawa semuanya melalui bagasi pesawat, sehingga kita membutuhkan jasa cargo yang siap mengirimkan barang-barang kita ke Indonesia dengan harga yang masuk di kantong. Sea cargo menjadi alternatif yang ‘seharusnya’ bisa lebih memungkinkan untuk dijangkau ketimbang air cargo. Mahasiswa Indonesia pun akhirnya menemukan jasa sea cargo bernama TRICO yang memiliki spesialis pengiriman cargo ke Asia Tengah dan Asia Tenggara. Trico pun seolah menjadi cargo langganan turun temurun mahasiwa Indonesia. Namun sayang, tahun ini musibah menimpa warehouse trico berupa kebakaran hebat (http://www.bbc.com/news/uk-england-london-41312007) yang mengakibatkan kehilangan banyak barang paket kiriman mahasiwa Indonesia. Berdasarkan investigasi mandiri saya (halah), ternyata ada konflik internal di pihak trico yang menyebabkan perpecahan menajdi dua bagian; trico freight dan trico logistic. Hal ini semakin mempersulit proses klarifikasi status barang setelah terjadinya kebakaran. Saya pribadi sangat tidak merekomendasikan jasa cargo trico ini, selama perusahannya sendiri masih belum bisa menyelesaikan konflik internalnya.
Sea cargo melalui DHL mematok harga sekitar 200£ untuk setiap 30 kg berat. Sangat mahal memang, namun tentu saja servis mereka tidak perlu ditanyakan lagi. Sebenarnya, ada satu alternatif sea cargo yang ‘hampir’ mau saya coba kala itu, namanya Pulang Kampung (http://pulangkampung.eu/pages/biaya-pengiriman.php) yang berbasis di Jerman. Tahun ini mereka membuka cabang dan fasilitas penjemputan di UK, namun karena tidak memenuhi kuota paket minimum, penjemputan tidak bisa dilaksanakan dan saya harus mengirim barang sendiri ke Jerman jika ingin menggunakan jasa Pulang Kampung. Karena saat itu saya tidak ingin ribet, sehingga saya urungkan niat saya menggunakan jasa tersebut. Sepertinya, Pulang Kampung ini patut dicoba karena quote dan customer service nya cukup memuaskan tidak seperi trico yang sejak awal komunikasi selalu bermasalah.
Namun sekali lagi, jika punya anggaran lebih, sebaiknya gunakan jasa cargo yang telah diakui kualitas reputasinya secara internasional. Alternatif lain bisa juga coba mencari pesawat dengan kapasitas bagasi yang super, seprti teman saya yang menggunakan maskapi British Airways dan mendapatkan kapasitas 2x23 kg masing-masing untuk kabin dan bagasi. Super bukan? Alternatif lainnya adalah dengan tidak terlalu banyak belanja, yang mana sangat kecil kemungkinannya. Who can resist DK books for only 1 £ in charity shop??
Hal penting lain dalam pengurusan cargo ini adalah pastikan menyertakan surat laporan kepulangan dari KBRI yang bisa didapatkan di sini (www.consular.indonesianembassy.org.uk) agar barang-barang kita tidak dikenai pajak masuk ke Indonesia.
Tidak seperti di Indonesia yang kontrak rumah sewa nya bisa dinego menjadi sewa per bulan. Di UK, kontrak rumah dihitung dalam jangka waktu setahun (52 minggu) semenjak rumah ditempati dan sangat ketat pengawasannya terhadap hal tersebut. Hanya ada sedikit property yang menerapkan kontrak rumah per bulan. Sehingga waktu kepulangan pun harus diatur agar jangan sampai kita tidak punya tempat tinggal di akhir masa studi. Apalgi jika kita masih punya rencana jalan-jalan setelah pengumpulan disertasi (September). Salah satu trik yang bisa digunakan adalah, dengan mempromosikan rumah yang disewa saat itu ke rombongan grup orang Indonesia yang akan studi pada tahun akademik selanjutnya dan ‘nebeng’ selama beberapa hari sampai waktu kepulangan. Kalau saya sendiri sejak awal tinggal dengan PhD yang punya masa studi lebih lama, sehingga tidak khawatir kehilangan tempat tinggal di bulan-bulan akhir studi. Hehe
Catatan penting untuk rumah sewa adalah deposit. Umumnya, deposit yang diserahkan di awal pembayaran bulan pertama kontrak akan dikembalikan ketika masa kontrak habis dengan catatan rumah harus dalam keadaan bersih dan tanpa rusak. Kerusakan yang diakibatkan oleh kelalaian oenghuni akan mengakibatkan uang deposit kita terpotong. Oleh sebab itu, sangat penting menjaga kondisi rumah dari awal menghuni dan mulai membersihkan rumah secara bertahap sebelum dicek oleh landlord atau agen pada masa akhir kontrak.
Bagaimana dengan barang-barang yang tidak mungkin dibawa pulang? seperti peralatan masak, printer, setrika? Sebaiknya, barang-barang tersebut bisa dihibahkan ke mahasiswa yang akan datang pada tahun akademik berikutnya ataupun juga dijual melalui forum -forum di facebook marketplace maupun ebay (hanya saja ebay menerapkan biaya tertentu untuk penjualan barang di luar lelang/bid)
Packing akan menjadi sangat efektif jika dilakukan secara bertahap. Karena proses packing ini tidak bisa sekali jadi. Perlu beberapa kali percobaan untuk mendapatkan kapasitas packing yang maksimal. Bagi orang yang perfeksionis seperti saya, terhitung saya melakukan pack repack sebanyak 5 kali, sampai hingga sebelum berangkat saya harus ganti tas yang masuk kabin agar kelebihan beban di bagasi bisa masuk ke dalam tas ransel kabin (Big thanks to tas merah Tiwi).
Konsep packing saya ,mungkin agak sedikit berbeda dari orang kebanyakan. Untuk baju yang berukuran tipis saya bentangkan ke dalam koper bagasi (instead of digulung atau dilipat), sehingga alas koper tetap tipis dan tidak mengurangi space baju dan barang lain seperti souvenir dan beberapa buku. Baju-baju tebal saya vakum untuk mengurangi space. Tas di kabin hanya untuk kamera, laptop, barang-barang berharga dan baju-baju ukuran sedang yang tidak muat lagi di bagasi. Intinya, packing butuh beberapa percobaan untuk mendapat hasil yang maksimal khususnya jika kapasitas bagasi terbatas.
Saya sendiri sempat bertanya, kira-kira apakah account bank UK ini perlu saya tutup? Namun berdasarkan beberapa pertimbangan, account bank UK saya tidak tutup. Mengapa? Pertama karena masa aktif kartu masih sampai tahun 2019, ya siapa tau kan bisa ke UK lagi? Hehe. Kedua, saya masih punya simpanan gaji kerja yang belum terbayar, sehingga account bank UK masih perlu saya aktifkan. Ketiga, saya gunakan account bank UK untuk account paypal saya. Mengingat saya hanyalah kaum jelata yang nggak punya kartu kredit, sehingga paypal di Indonesia tidak bisa saya aktifkan. Sebagai gantinya saya menggunakan paypal UK yg terintegrasi dengan kartu debit saya. Saya menyarankan untuk tidak membawa uang poundsterling dalam bentuk cash karena selain susah nukarnya, harga tukarnya juga sangat tidak bersahabat. Lalu bagaimana bisa mencairkan dana tersebut ke dalam rupiah? Sangat mudah. Dengan menggunakan transferwise, uang kita di bank luar negeri dapat dengan mudah kita transfer ke rekening bank kita di Indonesia. Fee yang diterapkan bersifat progresif namun tetap jauh lebih rendah daripada biaya transfer antar bank ataupun pay pal withdrawal. Bahkan biaya transfer juga bisa GRATIS dengan menggunakan link dari saya berikut ini : https://transferwise.com/u/hanifw . Tranferwise selalu jadi solusi saya untuk kirim uang ke kampung. Hehehe. Prosesnya sangat aman dan cepat (rata-rata 3 hari kerja).
Begitulah rupa rupa teknis persiapan kepulangan pasca studi. Meskipun tulisan ini dibuat pada saat tahun akademik baru di UK, namun semoga bisa di Ctrl+D alias bookmarked untuk bisa dijadikan rujukan menjelang persiapan kepulangan nantinya. 😊
Tulisan kali ini akan lebih membahas sisi teknis dari perencanaan kepulangan studi (khususnya dari UK) sehingga mohon maaf bila terdapat banyak penyebutan merek dagang hehehe. Perencanaan kepulangan ke tanah air pasca studi memang menjadi PR tersendiri dan bisa jadi lebih memusingkan jika dibandingkan dengan perencanaan keberangkatan. Pada puncak waktu pengerjaan disertasi (Agustus-September), kita akan diribetkan dengan berbagai macam printilan kepulangan; tiket pesawat, oleh-oleh, pengiriman barang-barang selama di UK dengan cargo hingga perencanaan barang bawaan pesawat. Berikut ini akan coba saya detailkan printilan-printilan tersebut beserta tips dan trik manajemen waktu dan biaya.
Tiket Pesawat
Jika kamu memiliki keleluasaan memilih tiket pesawat (tidak melalui agen), sangat disarankan untuk mencari jauh jauh hari (sekitar 2 bulan sebelum waktu kepulangan) untuk bisa mendapatkan harga yang murah.
Pilihan tiket pesawat ini pun memiliki variabel yang cukup banyak, mulai dari lokasi bandara kepulangan, kapasitas bagasi, durasi perjalanan (apakah transit atau tidak), reputasi maskapai termasuk onboard entertainment dan pilihan jenis makanan selama perjalanan.
Pilihan maskapai kepulangan saya kemarin adalah Singapore Airlines (London Heathrow-Changi, Changi-Surabaya). Pertimbangan pertama adalah karena reputasi kenyamanan dan kapasitas bagasi. SIA menyediakan tambahan kapasitas bagasi sebesar 5 kg untuk mahasiswa dengan menunjukkan surat resmi dari kampus yang menyatakan bahwa kita telah menyelesaikan studi. Sehingga total kapasitas bagasi yang saya dapatkan adalah 35 kg (itupun saya masih merasa sangat kurang).
Perjalanan pertama saya tempuh selama kurang lebih 12 jam 30 menit dengan total waktu tidur saya 7 jam di atas pesawat. Entah saya yang kecapekan atau memang perjalanannya nyaman, saya tertidur setelah makan disajikan pramugari, kurang lebih satu jam setelah take off. Untuk on board entertainment jujur saya lebih suka emirates karena pilihannya lebih lengkap tapi karena saya lebih suka tidur jadi ya tidak masalah. Hehe
Jika kamu lebih memilih penerbangan langsung ke Indonesia, Garuda Indonesia menjadi pilihan yang patut dipertimbangkan. Apalagi terdapat penawaran kapasitas bagasi sebesar 40 kg bagi mahasiswa. Jangan lupa untuk memanfaatkan miles alliansi maskapai yang kita punya. Alasan saya pulang dari bandara Heathrow adalah karena harus menghabiskan voucher 20£ dari miles emirates yang saya dapatkan pada saat keberangkatan.
Oleh-oleh
Menurut saya pribadi, souvenir dari elgate ini agak kurang cocok jika ingin ditujukan pada atasan, klien ataupun significant others. Untuk kategori orang-orang tersebut mungkin sebaiknya dicari barang barang yang tidak bisa ditemukan di Indonesia, seperti teh whittard, puzzle big ben made in UK, ataupun souvenir dari web berikut ini http://www.emmaball.co.uk/
Cargo
Sea cargo melalui DHL mematok harga sekitar 200£ untuk setiap 30 kg berat. Sangat mahal memang, namun tentu saja servis mereka tidak perlu ditanyakan lagi. Sebenarnya, ada satu alternatif sea cargo yang ‘hampir’ mau saya coba kala itu, namanya Pulang Kampung (http://pulangkampung.eu/pages/biaya-pengiriman.php) yang berbasis di Jerman. Tahun ini mereka membuka cabang dan fasilitas penjemputan di UK, namun karena tidak memenuhi kuota paket minimum, penjemputan tidak bisa dilaksanakan dan saya harus mengirim barang sendiri ke Jerman jika ingin menggunakan jasa Pulang Kampung. Karena saat itu saya tidak ingin ribet, sehingga saya urungkan niat saya menggunakan jasa tersebut. Sepertinya, Pulang Kampung ini patut dicoba karena quote dan customer service nya cukup memuaskan tidak seperi trico yang sejak awal komunikasi selalu bermasalah.
Namun sekali lagi, jika punya anggaran lebih, sebaiknya gunakan jasa cargo yang telah diakui kualitas reputasinya secara internasional. Alternatif lain bisa juga coba mencari pesawat dengan kapasitas bagasi yang super, seprti teman saya yang menggunakan maskapi British Airways dan mendapatkan kapasitas 2x23 kg masing-masing untuk kabin dan bagasi. Super bukan? Alternatif lainnya adalah dengan tidak terlalu banyak belanja, yang mana sangat kecil kemungkinannya. Who can resist DK books for only 1 £ in charity shop??
Hal penting lain dalam pengurusan cargo ini adalah pastikan menyertakan surat laporan kepulangan dari KBRI yang bisa didapatkan di sini (www.consular.indonesianembassy.org.uk) agar barang-barang kita tidak dikenai pajak masuk ke Indonesia.
Rumah Sewa, Lungsuran dan Jualan
Catatan penting untuk rumah sewa adalah deposit. Umumnya, deposit yang diserahkan di awal pembayaran bulan pertama kontrak akan dikembalikan ketika masa kontrak habis dengan catatan rumah harus dalam keadaan bersih dan tanpa rusak. Kerusakan yang diakibatkan oleh kelalaian oenghuni akan mengakibatkan uang deposit kita terpotong. Oleh sebab itu, sangat penting menjaga kondisi rumah dari awal menghuni dan mulai membersihkan rumah secara bertahap sebelum dicek oleh landlord atau agen pada masa akhir kontrak.
Bagaimana dengan barang-barang yang tidak mungkin dibawa pulang? seperti peralatan masak, printer, setrika? Sebaiknya, barang-barang tersebut bisa dihibahkan ke mahasiswa yang akan datang pada tahun akademik berikutnya ataupun juga dijual melalui forum -forum di facebook marketplace maupun ebay (hanya saja ebay menerapkan biaya tertentu untuk penjualan barang di luar lelang/bid)
Packing
Konsep packing saya ,mungkin agak sedikit berbeda dari orang kebanyakan. Untuk baju yang berukuran tipis saya bentangkan ke dalam koper bagasi (instead of digulung atau dilipat), sehingga alas koper tetap tipis dan tidak mengurangi space baju dan barang lain seperti souvenir dan beberapa buku. Baju-baju tebal saya vakum untuk mengurangi space. Tas di kabin hanya untuk kamera, laptop, barang-barang berharga dan baju-baju ukuran sedang yang tidak muat lagi di bagasi. Intinya, packing butuh beberapa percobaan untuk mendapat hasil yang maksimal khususnya jika kapasitas bagasi terbatas.
Rekening Bank UK
Begitulah rupa rupa teknis persiapan kepulangan pasca studi. Meskipun tulisan ini dibuat pada saat tahun akademik baru di UK, namun semoga bisa di Ctrl+D alias bookmarked untuk bisa dijadikan rujukan menjelang persiapan kepulangan nantinya. 😊
Comments
Post a Comment